Kamis, 18 November 2010

Mutiara Itu Bernama Keluarga

Mutiara Itu Bernama Keluarga

Harta yang paling berharga adalah keluarga,
Istana yang paling indah adalah keluarga,
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga,
Mutiara tiada tara adalah keluarga. (OST Keluarga Cemara)
Setelah melewati delapan minggu koas di bagian Penyakit Dalam, saya semakin menyadari betapa pentingnya arti sebuah keluarga. Keluarga yang tak hanya bersama ketika suka, tapi di saat duka tengah menyelimuti mereka juga hadir dan memberikan kekuatan yang tak terhingga. Itulah yang saya rasakan ketika melihat pasien-pasien yang harus terbaring tanpa daya lalu ditemani sanak family yang tak kenal siang maupun malam tetap setia di sampingnya.
Seolah ada magnet yang luar biasa yang menarik sang pesakitan untuk segera bangkit dan sembuh. Tak hanya bergantung pada butiran pil, obat suntik, infus, dan berbagai jenis terapi yang diberikan oleh dokter. Terlebih lagi saat mereka mulai putus asa sampai tak ingin sesuap nasi pun masuk ke mulut, maka kata-kata “Ibu! Ibu mau kan lebaran di rumah dengan keluarga? Jadi, kalau Ibu mau, Ibu harus makan dan minum obat biar Ibu cepat sembuh.” Spontan mereka mengangguk dan memaksakan diri untuk makan meski lidah terasa pahit dan kelu. Bisa kembali berkumpul dengan keluarga! Itulah yang membuat para pasien itu semakin bersemangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar